Tari sebagai media media komunikasi adalah salah satu peran tari selain sebagai media ekspresi, media berpikir kreatif dan media mengembangkan bakat. Seni merupakan alat komunikasi yang halus sebab simbolis yang terkandung dalam karya seni yang bersangkutan sehingga dalam seni dituntut lebih banyak persyaratan untuk dapat mengungkapkan misi yang akan di sampaikan.
Pengertian apresiasi tidak terbatas pada kemampuan mengungkap misi, baik yang menyampaikan atau yang menerima misi (pemirsa atau pemerhati seni). Pada prinsipnya, apresiasi seni adalah aktivitas mental yang mencakup penghargaan yang bersifat subjektif, namun bagi kritikus seni penilaian sebuah karya tetap akan menjurus pada objektivitas.
Tarian daerah biasanya diciptakan untuk kepentingan sosial. Tari ini digunakan sebagai sarana pergaulan, komunikasi dan hiburan. Tarian ini sering ditampilkan dalam suatu perayaan. Dengan fungsi tari menjadi dekat rakyat kecil sehingga tarian untuk sosial kebanyakan digunakan tarian rakyat.
Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untu mengikuti irama tari, gerak tari, atau unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya. Tari pada kenyataan sesungguhnya adalah penampilan gerak tubuh, oleh sebab itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk mendapat makna gerak.
Tari adalah salah satu cabang seni yang memperoleh perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal itu menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja. Peranan tari sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai acara yang ada dalam kehidupan manusia memnfaatkan tarian untuk mendukung prosesi acara sesuai kepentingannya. Masyarakat membutuhkannya bukan saja sebagai kepuasan estetis saja, melainkan juga untuk keperluan upacara agama dan adat.
Penampilan suatu seni tari menyampaikan pesan yang ada dalam setiap gerakannya. Contoh seni tari yang digunakan sebagai media komunikasi yaitu Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan yang digunakan untuk mengucapkan selamat datang kepada para tamu. Contoh lainnya merupakan Tari Topeg Cirebonan, tari ini mengandung simbol-simbol yang melambangkan berbagai aspek kehidupan seperti nilai kepemimpinan, kebijaksanaan, cinta bahkan angkara murka serta menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dilahirkan hingga menginjak dewasa. Dalam hubungan ini maka seni Tari Topeng ini dapat digunakan sebagai media komunikasi yang sangat positif sekali.
Pengertian apresiasi tidak terbatas pada kemampuan mengungkap misi, baik yang menyampaikan atau yang menerima misi (pemirsa atau pemerhati seni). Pada prinsipnya, apresiasi seni adalah aktivitas mental yang mencakup penghargaan yang bersifat subjektif, namun bagi kritikus seni penilaian sebuah karya tetap akan menjurus pada objektivitas.
Tarian daerah biasanya diciptakan untuk kepentingan sosial. Tari ini digunakan sebagai sarana pergaulan, komunikasi dan hiburan. Tarian ini sering ditampilkan dalam suatu perayaan. Dengan fungsi tari menjadi dekat rakyat kecil sehingga tarian untuk sosial kebanyakan digunakan tarian rakyat.
Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untu mengikuti irama tari, gerak tari, atau unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya. Tari pada kenyataan sesungguhnya adalah penampilan gerak tubuh, oleh sebab itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk mendapat makna gerak.
Tari adalah salah satu cabang seni yang memperoleh perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal itu menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja. Peranan tari sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai acara yang ada dalam kehidupan manusia memnfaatkan tarian untuk mendukung prosesi acara sesuai kepentingannya. Masyarakat membutuhkannya bukan saja sebagai kepuasan estetis saja, melainkan juga untuk keperluan upacara agama dan adat.
Penampilan suatu seni tari menyampaikan pesan yang ada dalam setiap gerakannya. Contoh seni tari yang digunakan sebagai media komunikasi yaitu Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan yang digunakan untuk mengucapkan selamat datang kepada para tamu. Contoh lainnya merupakan Tari Topeg Cirebonan, tari ini mengandung simbol-simbol yang melambangkan berbagai aspek kehidupan seperti nilai kepemimpinan, kebijaksanaan, cinta bahkan angkara murka serta menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dilahirkan hingga menginjak dewasa. Dalam hubungan ini maka seni Tari Topeng ini dapat digunakan sebagai media komunikasi yang sangat positif sekali.