Istilah drama dan teater mengandung pengertian yang berbeda. Berikut ini dipaparkan beberapa uraian tentang istilah drama dan teater. Dalam Kamus Istilah Sastra dikemukakan bahwa drama adalah karya sastra yang memiliki tujuan menggambarkan kehidupan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog, lazimnya dirancang untuk pementasan panggung sedangkan teater adalah (1) istilah lain untuk drama dan (2) kumpulan karya drama seseorang atau suatu bangsa (Sudjiman (ed.) 1984: 20 dan 74).
Menurut M. Noor Said (2009: 1-3) teater berasal dari bahasa Yunani yaitu theatron yang berarti takjub memandang. Secara etimologis, teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium. Sementara, dalam arti luas teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Namun dalam arti sempit, teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media: percakapan, gerak, dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis. Ditunjang dengan dekorasi, musik, nyanyian, tarian, dan sebagainya. Misalnya wayang orang, ketoprak, ludruk, arja, reog, lenong, topeng, dagelan, dan sebagainya.
Teater sebagai tontonan mempunyai dua bentuk, yaitu teater modern dan teater tradisional. Teater tradisional tidak menggunakan naskah. Sutradara hanya menugasi pemain untuk memainkan tokoh tertentu. Para pemain dituntut mempunyai spontanitas dalam berimprovisasi tinggi. Contoh teater tradisional antara lain ludruk (Jawa Timur), ketoprak (Jawa Tengah), dan lenong (Jawa Barat). Teater modern menggunakan naskah yang dipegang teguh, dipatuhi dan dilaksanakan seluruhnya. Penataan panggung, musik pengiring, penataan lampu, percakapan dan gerak pemain harus mengikuti naskah.
Sementara itu, pengertian drama yaitu kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh penonton, dengan media percakapan, gerak dan laku, dengan atau tanpa dekorasi (seting), didasarkan atas naskah yang tertulis (hasil dari seni sastra) dengan atau tanpa musik, nyanyian, dan tarian.
Kata drama berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bereaksi, bertindak. Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action, (segala yang terlihat dalam pentas/panggung) yang menimbulkan perhatian, kehebatan, dan ketegangan pada pendengar atau penonton. Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan gerak di hadapan penonton.
Seni drama adalah suatu tontonan hasil perpaduan dari cabang seni lainnya antara lain:
1. Seni sastra untuk naskah cerita
2. Seni lukis untuk tata rias dan tata panggung
3. Seni musik untuk musik pengiring
4. Seni tari untuk gerak gerik pemain
5. Seni peran untuk pemeranan tokoh.
Beberapa istilah yang mempunyai kedekatan makna dengan drama, yaitu sebagai berikut.
1. Sandiwara
Istilah ini diciptakan oleh Mangkunegara VII, berasal dari kata bahasa Jawa sandhi yang berarti rahasia dan warah yang berarti pengajaran. Oleh Ki Hajar Dewantara istilah sandiwara diartikan sebagai pengajaran yang dilakukan dengan perlambang atau secara tidak langsung.
2. Lakon
Lakon mempunyai beberapa arti, yaitu (1) cerita yang dimainkan dalam drama, wayang, atau film, (2) karangan yang berupa cerita sandiwara, dan (3) perbuatan, kejadian, peristiwa.
3. Tonil
Istilah tonil berasal dari bahasa Belanda toneel, yang artinya pertunjukan. Istilah ini popular pada masa penjajahan Belanda.
4. Pentas
Pengertian sebenarnya adalah lantai yang agak tinggi, panggung, tempat pertunjukan, podium, mimbar, tribun.
5. Sendratari
Kepanjangan akronim ini adalah seni drama dan tari, artinya pertunjukan serangkaian tari-tarian yang dilakukan sekelompok orang penari dan mengisahkan suatu cerita tanpa dialog.
6. Opera
Opera berarti drama musik, yaitu drama yang menonjolkan nyanyian dan musik.
7. Operet
Opera kecil, singkat, pendek.
8. Tablo
Tablo yaitu drama yang menampilkan kisah dengan sikap dan posisi pemain, dibantu oleh pencerita. Pemain-pemain tablo tidak berdialog.
Adrian Darma Wijaya membedakan ciri-ciri drama dan teater sebagai berikut.
1. Drama
- drama tidak memerlukan pengucapan vokal yang cukup kuat, sebab diperkuat atau diambil oleh microfone
- emosi tidak perlu kuat, sebab akan diperkuat oleh kamera yang mengambil secara short shoot atau close up
- make up cukup tipis, sebab akan diperkuat oleh kamera
- pengambilan adegan secara partial atau sebagian-sebagian yang dipotong-potong menjadi sangat pendek-pendek sesuai dengan yang akan diceritakan, sehingga adegan yang salah bisa diulang-ulang hingga mencapai seperti yang dikehendaki oleh sutradara
2. Teater
- pengucapan vokal harus sangat kuat, sebab penampilan dilakukan di atas panggung dan vokal harus terdengar hingga penonton di barisan yang paling belakang
- emosi atau perasaan harus ekstreem, sebab penampilan dilakukan di atas panggung dan emosi atau perasaan harus terlihat hingga penonton di barisan yang paling belakang
- make up harus ekstrem, sebab penampilan dilakukan di atas panggung dan make up harus terlihat hingga penonton di barisan yang paling belakang.
- adegan dari awal hingga akhir penampilan atau show harus sempurna, sebab tidak ada jeda atau pengulangan bagi adegan yang salah, salah pada salah satu adegan atau dialog, maka rusaklah semua performa yang sedang ditampilkan (http://groups.google.com/group/soc.culture.australian/)
Perbedaan drama dan teater adalah sebagai berikut.
1. Drama
- Arti pertama dari Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, actiom (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (axciting), dan ketegangan pada para pendengar.
- Menurut Moulton : Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in action).
- Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama haruslah melahirkan kehendak dengan action.
- Menurut Balthazar Vallhagen : Drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sifat manusia dengan gerak.
- Arti kelima drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton (audience).
2. Teater
- ada yang mengartikan sebagai “gedung pertunjukan”
- ada yang mengartikan sebagai “panggung” (stage)
- secara etimologi (asal kata), teater adalah gedung pertunjukan (auditorium).
- dalam arti luas teater adalah kisah hidup dah kehidupan manusia yang dipertunjukan di depan orang banyak. Misalnya wayang orang, ludruk, lenong, reog, sulapan.
- dalam arti sempit teater adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan dalam pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media, gerak, percakapan dan laku, dengan atau tanpa dekor (layar) didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni sastra) dengan atau tanpa musik
(http://www.lokerseni.web.id/2011/04/perbedaan-drama-dengan-teater.html/)
Demikian beberapa uraian tentang perbedaan istilah drama dan teater. Semoga bermanfaat.
sumber : https://niken65.wordpress.com