Salah satu hal yang paling bersejarah dalam peristiwa kemerdekaan Indonesia adalah Teks Proklamasi Indonesia. Bagaimana perumusan teks proklamasi Indonesia secara kronologis? Hal inilah yang akan menjadi topik bahasan kita kali ini.
ads
ads
Peristiwa Perumusan Teks Proklamasi Indonesia
Teks Proklamasi Indonesia
Berikut ini teks proklamasi Indonesia yang diketik oleh Sayuti Melik
Terdapat perbedaan antara teks proklamasi tulisan tangan Soekarna dengan hasil pengetikan diantaranya adalah
- Kata wakil-wakil bangsa Indonesia menjadi atas nama bangsa Indonesia
- Kata tempoh menjadi tempo
- Kata Djakarta, 17-8-15 menjadi Djakarta hari 17 boelan 8 tahun 05
Berikut ini teks proklamasi asli tulisan Soekarno.
Kronologi penting dalam perumusan Teks Proklamasi Indonesia
Perumusan teks proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda, seorang perwira Angkatan Laut Jepang. Ada dua alasan yang menyebabkan perumusan teks proklamasi dilaukan di rumah Maeda.
- Laksamana Maeda mendukung perjuangan Bangsa Indonesia
- Faktor Keamanan : Hak prerogatif kekuasaan wilayah militer angkatan laut yang tidak dapat diganggu gugat oleh angkatan Darat.
Dalam proses penyusunan naskah proklamasi, ada tiga tokoh yang terlibat yaitu :
- Ir. Soekarno
- Mohammad Hatta
- Ahmad Subardjo
Ketiga tokoh bermusyawarah tentang naskah proklamasi yang akan disusun untuk dibacakan keesokan harinya. Ada dinamika yang berkembang dalam musyawarah itu terkait dengan redaksi naskah/teks proklamasi yaitu :
- Ahmad Subardjo mengusulkan kalimat yang ada di alinea pertama proklamasi yang intinya kemerdekaan Indonesia adalah kemauan Bangsa Indonesia untuk merdeka dan menentukan nasib sendiri
- Drs. Muhammad Hatta mengusulkan kalimat untuk alinea kedua yang berkisar pada masalah pengalihan/pemindahan kekuasaan
Oleh Sukarno, kedua usul itu kemudian dirangkai dalam sebuah tulisan tangan yang kemudian diketik oleh Sayuti Melik dan Bendera merah putih dijahit oleh Fatmati.
Proklamasi Bangsa Indonesia
Proklamasi dilakukan di Rumah Soekarno yang beralamat di jalan pengangsaan timur, Jakarta pada pukul 10.00 WIB.
Sukarni melaporkan bahwa Lapangan Ikada (sekarang Monas) sebagai tempat yang telah disiapkan
untuk pembacaan teks proklamasi. Namun setelah mendengar kabar bahwa lapangan Ikada telah dijaga oleh tentara Jepang, Ir. Soekarno mengusulkan agar upacara proklamasi dilakukan di rumahnya di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi bentrokan dengan pihak militer Jepang. Usul ini disetujui dan akhirnya berlangsunglah upacara pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Adapun acara sebenarnya yang direncanakan adalah sebagai berikut.
- Pembacaan Proklamasi. Disampaikan oleh Soekarno didahului pidato singkat seperti di atas. Kemudian dilanjutkan dengan pidato singkat penutup berbunyi sebagai berikut. Demikianlah, saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka! Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia, merdeka kekal dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita.
- Pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran dilaksanakan oleh Suhud dan Latief Hendradiningrat. Namun secara spontan peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya, sehingga sampai sekarang pengibaran bendera Merah Putih dalam setiap upacara bendera selalu diiringi dengan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Bendera Merah Putih ini sebelumnya sudah dipersiapkan dan dijahit oleh Ibu Fatmawati.
- Sambutan Wali Kota Suwirjo dan dr. Muwardi
Kesimpulannya bahwa teks proklamasi sangat penting bagi Indonesia. Teks yang disusun oleh Ahmad Soebardjo, Soekarno, dan Soeharto itu merupakan saksi sejarah merdekanya bangsa Indonesia dari Jepang.