Persiapan Pergelaran Teater di Sekolah

Persiapan pagelaran teater merupakan tahap kedua dalam pergelaran. Persiapan pergelaran Teater mengandung pengertian sebagai suatu tindakan yang dilakukan seorang Pimpinan Produksi dalam upaya menyukseskan pergelaran dengan pemanfaatan potensi yang ada dan memberdayakan peluang yang memungkinkan.

Pemanfaatan potensi yang ada mengandung pengertian berupa dukungan moral, keuangan, guru, dan fasilitas sarana prasarana yang dimiliki sekolah termasuk partisipasi dari orang tua kalian harus benar-benar dijadikan sumber penting yang dapat menunjang keberhasilan pergelaran. Pemberdayaan peluang yang memungkinkan adalah sikap optimis yang harus diciptakan oleh seorang penggiat seni, yakni Pimpinan Produksi, tetapi dengan kalkulasi secara efektif dan efisien. Peluang yang ada adalah menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang memungkinkan, yakni : para donator, dunia usaha dan lembaga pemerintah/ swasta dengan jalan kemitraan.

Dengan upaya menjalin kemitraan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pergelaran yang tidak dimiliki pergelaran pergelaran atau sekolah, diantaranya: pencarian dana, kerjasama sponsorship, publikasi dan kemudaham-kemudahan lain dalam memperlancar kegiatan administrasi pergelaran.

Persiapan pergelaran yang dilakukan panitia dan penyaji seni adalah dua hal faktor penting yang perlu memperoleh perhatian. Hal ini, membuktikan apabila diantara salah satu faktor terjadi kelemahan, pergelaran Teater dapat dikatakan gagal atau kurang berhasil. Dengan demikian, dua faktor itu sangat menentukan keberhasilan Teater. Oleh sebab itu kegiatan perencanaan dan kesiapan yang matang adalah kunci yang harus dilakukan setiap pergelaran pergelaran dan kreator seni penyaji kesenian, termasuk pergelaran Teater di sekolah.

Tujuan Persiapan Tujuan persiapan adalah sebagai tolak ukur dari awal suatu keberhasilan pelaksanaan dalam pencapaian tujuan pergelaran melalui serangkaian tindakan yang telah dan tengah dilakukan panitia pergelaran. Apakah penonton telah terbina dan terjaring untuk datang menyaksikan pergelaran ?

Kalau terjadi pergelaran dengan sepi penonton atau tidak ada penonton, perlu dievaluasi dan ditinjau kembali persiapan publikasi dan pemasaran. Kurangnya pihak-pihak sponsor atau pun donator dalam kerjasama kemitraan, berarti perlu dikaji mengenai timming atau waktu . Apakah akibat yang terjadi, akibat adanya kegiatan yang sama dengan kegiatan yang diselenggarakan orang lain sehingga pemberdayaan kemitraan tidak dapat dilakukan sebagai penunjang pergelaran.

Tujuan persiapan adalah sebagai evaluator dan motivator pergelaran pergelaran pada hal-hal yang dilakukan, hal-hal yang tidak pantas dikerjakan dan hal-hal yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Dalam hal ini baik, tanggungjawab yang dilakukan Pimpinan Produksi atau Sutradara selaku penanggungjawab materi seni harus siap dengan tantangan yang ada dan selalu bersikap optimis menghadapi keadaan.

a. Menyiapkan Materi Teater

Menyiapkan materi Teater berarti segala hal persiapan yang dilakukan penanggungjawab materi seni, yakni Sutradara, pemain dan pendukung artistik pergelaran dengan tujuan menciptakan karya Teater yang bermutu hingga mendatangkan tanggapan positif dari masyarakat penontonnya. Dalam hal ini, jelas seluruh pendukung penyaji Teater, mau tidak mau harus Sumber: Dok. Kemdikbud bersikap konsekwen pada rencana produksi Gambar 7.9 Eksplorasi Musik materi seni dan sejalan dengan rambu-rambu sebagai Aktivitas Penyiapan Materi Musik Pengiring Teater jadwal waktu yang telah ditetapkan.

Rencana dan persiapan materi seni yang dikomunasikan Sutradara, dituang dalam bentuk konsep garap untuk dijalankan, dihargai, dan disetujui oleh beberapa awak pendukung pergelaran melalui proses produksi Teater. Konsep garap Teater berupa gambaran penyajian Teater secara konsep atau secara tertulis, berisi : Judul garap, Ide garap, Tema Garap, Bentuk Garap, Sinopsis, Susunan pemain, Disain artistik dan Analisis naskah atau lakon yang dibawakan.

b. Menyiapkan Sarana Prasarana

Sarana prasarana dalam pergelaran Teater adalah salah satu faktor penunjang keberhasilan pergelaran. Sarana prasarana ini meliputi pengadaan barang dan alat guna kebutuhan pergelaran, diantaranya: Tempat dan gedung pertunjukan, set panggung, lampu, kostum, peralatan pemain (golok, tombak, tapeng, gada, sampur, gondewa, panah, bakul, alat tenun, kursi singgasana, sebagai Aktivitas Penyiapan bale-bale, pohon-pohonan, dll).

Untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana dalam bidang artistik, seorang penata, biasanya melakukan inventeatersasi barang dan alat yang dimiliki sekolah, atau dengan cara meminjam barang atau alat dari perorangan/ sanggar seni atau juga dengan sengaja barang dan alat yang dibutuhkan harus dibuat sebab faktor kesulitan barang dan alat sulit di dapat.

Tata Pentas adalah karya seni visual yang membantu menjelaskan suatu adegan da babak dalam membangun laku dramatik tokoh cerita di atas panggung. Tata Pentas adalah ekspresi para penata artistik dengan melibatkan para pendukung dan pekerja panggung dalam mewujudkan karyanya. Kegiatan para penata pentas dalam kreativtas seni, meliputi penataan, sebagai berikut.
  • Tata panggung, sebagai setting dan dekorasi panggung mengungkapkan; tempat, waktu dan kejadian peristiwa pertunjukan, biasanya dilakukan perubahan tata panggung setiap pergantian babak dalam cerita.
  • Tata lampu disebut juga tata cahaya dan effek pencahayaan. Berfungsi sebagai alat penerang juga memberi efek suasana adegan dan membangun atmosfir pertunjukan.
  • Tata rias dan busana, sebagai penguat, memperjelas karakter tokoh, baik secara fisikal, psikis, moral atau status sosial.
  • Tata properti, peralatan-peralatan pentas bersifat seperti : tas, topi, cangklong, tongkat, gelas, piring dll.
  • Tata Musik, sebagai pengisi dan pembangun suasana pertunjukan melalui gending, musik, suara atau bunyi dan effek audio.
  • Tata Multimedia, sebagai pemanfaatan teknologi, seperti LCD, OHP.
  • Sound Engineering, sebagai kelengkapan pertunjukan guna membantu mengeraskan dan mengharmoniskan suara.
Unsur seni teater selanjutnya adalah tempat pertunjukan berfungsi sebagai penunjuk ruang, waktu dan kejadian peristiwa pertunjukan, baik dalam suatu adegan atau babak pertunjukan.

Jenis panggung pada dasarnya dapat dibedakan antara lain:
  1. Panggung arena, panggung yang dapat dilihat dari semua arah penonton, biasanya pertunjukan teater tradisi.
  2. Panggung proscenium, atau disebut panggung di dalam gedung, yakni penonton hanya dapat menikmati dari arah depan (adanya jarak penonton dan tontonan) biasanya pertunjukan teater modern.
  3. Panggung campuran adalah bentuk-bentuk panggung antara perpaduan panggung arena dan panggung proscenium, misalnya; Panggung bentuk L, U, I, Segi enam, segi lima atau setengah lingkaran. Biasanya panggung semacam ini dipergunakan dalam kepentingan showbiz, catwork (modeling).


c. Menyiapkan Publikasi
Publikasi adalah upaya sosialisasi atau informasi kepada penonton yang dilakukan panitia non artistik tentang garapan Teater dan kapan waktu pergelaran Teater diselenggarakan atau dipergelarkan.

Publikasi pergelaran Teater dapat dilakukan dengan berbagai informasi, antara lain: Media elektronik, seperti ; Televisi, Bioskop, Radio. Mass media, seperti ; Koran, majalah, jurnal, Poster, Pamlet atau Flayer, Spanduk, Baligo atau Banner.
Persiapan Pergelaran Teater di Sekolah
Contoh Poster Publikasi Pagelaran Teater

d. Menyiapkan Penonton
Penonton adalah salah satu prasarat di dalam pergelaran, termasuk di dalamnya pergelaran Teater. Pergelaran tanpa penonton, peristiwa pergelaran tak akan terjadi. Oleh sebab itu, unsur penonton di dalam seni perlu memperoleh perhatian. Perhatian di sini bersifat saling membutuhkan. Panitia pergelaran butuh penonton atau apresiator, juga sebaliknya penonton butuh materi Teater yang dapat memuaskan atau memenuhi apa yang menjadi harapan penonton, yakni pergelaran Teater yang layak untuk dijual atau dipergelarkan.

Menyiapkan penonton berarti pergelaran dan penyaji seni harus siap melayani dan menerima kritik dari penonton. Pergelaran tanpa kritikan adalah pergelaran yang tidak membangun penonton untuk aktif di dalamnya. Kritik penonton sebagai respon penonton untuk mengambil bagian atau turut berpartisipasi dalam memahami dan memaknai pergelaran yang disajikan. Upaya-upaya dalam mempersiapkan penonton dapat dilakukan dengan cara: kemiteraan, publikasi, pemasaran atau pun undangan secara gratis. Di bawah penyusun sertakan contoh tiket dan undangan dalam sebuah pergelaran.

e. Menyiapkan Kemitraan
Kemiteraan adalah jalinan, hubungan, kerjasama yang dilakukan seseorang atau suatu organisasi untuk bersama-sama mengikat diri dalam suatu kerja atau kegiatan. Kemiteraan bersifat saling menguntungkan dibangun oleh suatu kepercayaan. Kemiteraan akan tetap terbina dan terjaga apabila satu sama lain tidak merasa dirugikan atau satu sama lain sama- sama merasa diuntungkan. Modal kemiteraan adalah kejujuran dan saling percaya. Persiapan untuk menjalin kerjasama atau kemiteraan dalam pergelaran Teater adalah kejelasan maksud dan tujuan panitia pergelaran pergelaran pada calon yang akan diajak bermitera. Kejelasan maksud dan tujuan pergelaran Teater dituangkan dalam bentuk ajuan atau permohonan kerjasama yang disebut dengan proposal pergelaran yang disusun Pimpinan Produksi berserta staf produksi.

Melalui proposal dan surat pengantar sebagai alamat tujuan bermitra, calon mitra dapat memahami maksud dan tujuan pergelaran sekaligus mengetahui kebutuhan yang diharapkan oleh pergelaran, apakah bantuan publikasi, bantuan percetakan, bantuan konsumsi, bantuan transportasi, bantuan dana, bantuan penjaringan penonton, bantuan fasilitas gedung, bantuan peralatan, atau berupa tawaran kerjasama sponsorship, kerjasama . Dengan demikian proposal yang sama dapat diberdayakan untuk kepentingan kebutuhan pergelaran, tetapi dengan syarat isi surat pengantarnya harus dibedakan sesuai dengan kebutuhan atau keperluan panitia pergelaran.

Sebagai contoh, dalam melakukan kemitraan terutama menjalin kerjasama dengan pihak sponsor, berikut ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan acuan yang disertai dengan beberapa penawaran alternative ruang iklan serta panduan di dalam menyusun bab IX acara atau booklet dan leaflet.

Pelaksanaan Pergelaran Teater
Kegiatan pelaksanaan di dalam pergelaran Teater, berupa pengkondisian dan pelaksanaaan dilapangan dari masing-masing bidang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kerja kepanitiaan berdasar persiapan akhir yang telah ditetapkan. Kegiatan pelaksanaan pergelaran Teater, meliputi: pelaksanaan kerja kepanitiaan dan pergelaran Teater.

Pada kegiatan pelaksanaan Teater berkaitan dengan bidang acara memegang peranan penting sebagai pengatur dan pengendali jalannya acara pergelaran.

Pasca Pergelaran
Pasca pelaksanaan adalah kegiatan akhir dari Teater, dimana semua peralatan dan kebutuhan pentas yang telah dipakai harus kembali pada tempat atau pada pemiliknya secara tertib dan aman dengan tidak lupa melakukan chek and rechek sesuai dengan daftar peralatan atau sarana prasarana yang dibawa dan dipinjam. Hal lain yang harus dibina adalah kerjasama dalam bentuk kemitraan sebagai bukti kerjasama baik dan saling menguntungkan yakni adanya media promosi dan publikasi berupa : Poster, Spanduk, Pamlet, T-Shirt, Booklet atau Leaflet yang dipilih sesuai perjanjian agar kerjasama yang dibangun dapat terjalin dan terbina untuk ke depannya.

Tahapan pasca pelaksanaan pun adalah wahana kegiatan evaluasi baik karya seni berupa Teater atau laporan panitia atau keproduksian sebagai acuan untuk melangkah dan bertindak selanjutnya dari segala kelemahan yang ada dan atau keberhasilan-keberhasilan yang telah didapat.

Kegiatan laporan yang dilakukan Pimpinan Produksi harus bersifat tercatat, tertulis dan terbuka kepada penanggungjawab kegiatan dan semua pendukung acara, terutama menyangkut: laporan keuangan yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah direncanakan dengan jumlah pengeluaran yang dipakai kegiatan pergelaran. Sekaligus sebagai ajang penghargaan kepada seluruh pendukung acara berupa kesejahteraan atau honorarium dan produk sponsor, itu pun kalau ada dan memungkinkan. Jika tidak ada, tetap laporan harus dibuat tertulis dan disampaikan kepada semua pendukung acara.

Setelah kalian belajar mengenai teknik pergelaran, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!
1. Apa saja yang kalian ketahui mengenai teknik pergelaran teater?
2. Jelaskan tugas dan tanggung jawab kalian selaku panitia

pergelaran teater sesuai dengan bidang yang kalian pegang! Kamu telah belajar mengenai lingkup pergelaran teater. Selanjutnya, melalui panitia pergelaran teater yang dibentuk secara kelompok, terstruktur dan terbimbing dengan guru dan teman kalian untuk melakukan kreativitas pergelaran teater sesuai dengan naskah teater yang pernah kalian lakukan dil.
LihatTutupKomentar