Kita telah mempunyai pemahaman mengenai pengertian musik sebagai simbol, nilai estetik dalam musik, fungsi musik, dan permainan musik. Pada artikel ini materi akan difokuskan pada kolaborasi unsur-unsur dasar seni tari (gerak) dan seni rupa (imaji atau visual) dalam permainan musik.
Penjelasan dalam artikel ini akan diawali dengan pengertian kolaborasi seni, eksplorasi musik, kolaborasi musik dengan gerak, serta kolaborasi musik dengan. Dalam prosesnya, kolaborasi seni dalam permainan musik bertujuan untuk turut melestarikan nilai-nilai estetik dalam masyarakat dan meningkatkan apresiasi murid terhadap budaya lokal. Berdasarkan tujuan itu maka kolaborasi seni dalam permainan musik diharapkan dapat menjadi wadah bagi murid untuk dapat mengekspresikan gagasan atau ide mereka dalam bidang seni budaya.
Untuk lebih memahami mengenai kolaborasi seni dalam permainan musik, carilah beberapa referensi dari bermacam-macam sumber. Kalian dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dengan mendengar dan menyaksikan beragam aktivitas kolaborasi seni dalam permainan musik yang dilakukan pelaku- pelaku musik, baik dengan menyaksikan pertunjukan musik secara langsung, melihat dokumentasi pertunjukan musik di suatu situs internet (misalnya youtube), mendengarkan dokumentasi audio bermacam-macam karya musik, maupun membaca banyak referensi mengenai instrumen musik.
Perhatikan gambar diatas! Dalam gambar itu kita dapat melihat beberapa orang menyesuaikan gerakan mereka dengan musik yang terdengar. Hubungan yang erat antara musik dan gerakan telah lama diketahui oleh para ahli pendidikan musik. Bahkan Barrett, McCoy, dan Veblen (1997) pernah mengemukakan bahwa, “melalui gerakan tubuh, bernyanyi, dan memainkan musik, misalnya, memperlihatkan cara seseorang menggunakan organ tubuhnya untuk mempelajari musik, internalisasi ritmik, serta menghubungkan antara bunyi dan gerakan”.
Untuk memahami hubungan antara musik dan gerakan, amati perilaku orang-orang di sekitar kalian yang mendengar atau bermain musik. Apa yang mereka lakukan? Diskusikan dengan beberapa temanmu.
Bagaimana dengan Gambar diatas? Hal-hal apa saja yang kalian lihat dalam gambar itu? Apabila melihat secara langsung, kalian akan mengetahui bahwa ketiga orang dalam gambar itu sedang menggerakkan badan sambil berjalan mengikuti irama permainan musik. Bila diamati, di antara jari-jari kaki mereka terdapat benda yang terbuat dari tempurung kelapa yang menghasilkan bunyi tertentu ketika mereka berjalan. Perhatikan potongan Gambar itu. Tempurung kelapa yang berada di antara jari-jari kaki pemain dalam Gambar 2 dapat dianggap sebagai salah satu perangkat perkusif. Alat dapat dilihat sebagai salah satu peralatan atau properti dalam permainan musik. Untuk memahami kegunaan tempurung kelapa dalam gambar itu, coba diskusikan pertanyaan Alat perkusif dari tempurung kelapa
Selanjutnya, bagaimana pendapat kalian mengenai Gambar di atas? Pada gambar itu kita melihat beberapa orang sedang bergerak sesuai dengan irama musik. Dalam penampilannya, wajah mereka ditutupi dengan topeng. Perhatikan potongan gambar yang memfokuskan pada topeng yang digunakan oleh beberapa orang dalam gambar itu.
Topeng juga seringkali digunakan sebagai salah satu peralatan atau properti dalam permainan musik. Untuk memahami kegunaan topeng dalam itu, coba diskusikan pertanyaan berikut: Apa kegunaan topeng saat mereka sedang menari dengan diiringi oleh permainan musik?
Perlu diketahui bahwa kolaborasi beberapa cabang seni dalam permainan musik dapat saja dilakukan. Namun, perlu diingat bahwa apa pun gerakan atau peralatan (properti) yang digunakan dalam permainan musik, harus disesuaikan dengan tema karya musiknya. Berdasarkan pengamatan dan hasil diskusi kalian mengenai gerakan dan peralatan atau properti yang digunakan, Gambar-gambar di atas berhubungan dengan tema apa?
Apakah sekelompok orang yang menggunakan beberapa perangkat perkusif sederhana itu dapat dikatakan memainkan musik? Ingat kembali definisi musik yang telah kalian pelajari. Walaupun hanya menggunakan alat-alat perkusif sederhana, bunyi yang mereka hasilkan tetap dapat disebut musik. Mengapa? Ya. Karena para pemain perangkat perkusif sederhana tersebut menghasilkan bunyi sesuai dengan tema yang diinginkan oleh pembuat musiknya.
Sekarang, sebutkan 3 (tiga) buah perangkat perkusif yang ada di lingkungan sekitar kalian yang dapat digunakan dalam permainan musik. Cantumkan nama ketiga perangkat perkusif tersebut dan gambarnya dalam kolom berikut:
Pada saat ini, alat-alat perkusif sederhana sudah banyak digunakan oleh pemain musik di banyak negara, termasuk Indonesia. Umumnya, alat-alat sederhana itu digunakan oleh pemain musik untuk mengeksplorasi beragam bunyi yang dibutuhkan dalam permainan musik mereka. Dapat dikatakan bahwa eksplorasi bunyi adalah salah satu usaha manusia untuk mengekspresikan gagasan atau ide mereka mengenai kehidupan melalui permainan musik.
Untuk lebih memahami mengenai eksplorasi bunyi, cobalah jawab beberapa pertanyaan berikut:
Diskusikan jawaban kalian dengan beberapa teman. Kemudian, coba kemukakan pendapat kalian.
Eksplorasi bunyi tidak hanya dilakukan dengan mengembangkan sumber bunyinya atau instrumen, tetapi juga melalui pengembangan pada simbol- simbol musik, seperti nada dan ritme. Pertama, eksplorasi nada dengan menggunakan dua buah suling yang mempunyai diameter dan panjang yang berbeda. Perhatikan contoh bentuk eksplorasi yang dilakukan anggota masyarakat di Bali pada gambar berikut:
Pada gambar di atas kita dapat melihat terdapat dua musisi yang sedang memainkan suling yang mempunyai ukuran panjang dan diameter yang berbeda.
Coba carilah beberapa potong bambu dengan diameter dan panjang yang berbeda. Kemudian, mainkan 5 (lima) potong bambu itu dengan cara dipukul. Bagaimana bunyi yang dihasilkan oleh kelima bambu itu?
Selain eksplorasi nada, kita juga dapat melaksanakan eksplorasi ritme untuk memainkan alat-alat perkusif sederhana. Perhatikan 4 (empat) pola ritme yang dapat dilihat pada artikel : Permainan Musik.
Sekarang, coba kalian secara perorangan menirukan permainan keempat pola ritme di atas. Mulailah dari pola ritmik 1. Dengarkan dengan seksama contoh yang diberikan guru, lalu tirulah dengan perangkat perkusif. Setelah kalian dapat menguasai pola ritmik 4, lanjutkan ke pola ritmik 2, 1, dan 3 dengan terlebih dahulu mendengar contoh guru dan menirukan contoh dengan menggunakan perangkat perkusif yang berbeda.
Setelah kalian menguasai seluruh pola ritmik di atas, coba menggabungkan dua jenis pola ritmik yang dimainkan secara berkelompok. Masing-masing kelompok minimal terdiri dari dua siswa.
Dengarkan dengan seksama permainan dua pola ritmik yang dilakukan kelompok lain. Tuliskan kesan yang kalian peroleh dari permainan kedua pola ritmik itu.
Tubuh merespon permainan musik yang terdengar melalui gerakan, seperti gerakan tangan, kaki, dan kepala. Dalam permainan musik, gerakan anggota badan itu dilakukan dengan cara-cara tertentu yang dilihat sesuai dengan nilai-nilai keindahan dalam masyarakatnya. Hal ini dapat dipahami karena gerakan tubuh seseorang dilihat sebagai salah satu pola perilaku yang dipelajari orang itu dalam lingkungan masyarakatnya, termasuk keluarga. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut:
Amati gambar di atas dan coba jawab pertanyaan berikut:
1.Apakah dalam gambar itu para peserta melaksanakan gerak tertentu yang pernah kalian kenal?
2.Gerakan apakah yang diperlihatkan oleh para peserta itu?
3.Gerakan itu berhubungan dengan nilai estetik dari masyarakat apa?
Diskusikan ketiga pertanyaan di atas dengan beberapa orang teman.
Gerakan tubuh dalam permainan musik tidak hanya memperlihatkan nilai- nilai estetik suatu masyarakat, tetapi juga memperlihatkan hubungan antara kesesuaian pola gerakan dan musik, khususnya tempo dan irama. Pada bagian ini kalian mempelajari pola-pola ragam gerak tangan, kaki, badan, dan kepala. Mari kita gunakan pola-pola ragam gerak anggota tubuh itu sesuai dengan tempo dan irama lagu yang terdengar.
Dengarkanlah salah satu lagu dalam masyarakat Timor, Bolelebo. Dengarkan lagu itu dengan cermat serta ‘rasakan’ irama dan tempo atau kecepatan lagunya!
Bagaimana tempo atau kecepatan lagu Bolelebo itu? Kalian benar apabila menjawab bahwa lagu itu dimainkan atau dinyanyikan dengan tempo lambat. Bagaimana perasaan kalian saat mendengarkan lagu itu? Sekarang, dengarkan lagu itu kembali, rasakan, dan bayangkan gerakan apa yang sesuai dengan tempo dan irama lagu itu.
Mari kita dengarkan lagu lain dari daerah lain, misalnya Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Tengah. Dengarkan dengan cermat serta rasakan irama dan tempo lagunya!
Bagaimana tempo atau kecepatan lagu Cublak-Cublak Suweng itu? Kalian benar apabila menjawab bahwa lagu itu dimainkan atau dinyanyikan dengan tempo cepat. Bagaimana perasaan kalian saat mendengarkan lagu itu? Sekarang, dengarkan lagu itu kembali, rasakan, dan bayangkan pola- pola ragam gerak anggota tubuh apa yang cocok dengan tempo dan irama lagu itu.
Bandingkanlah tempo atau kecepatan kedua lagu di atas. Kemudian, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini:
Kita telah mencoba melaksanakan kolaborasi lagu dengan gerakan tubuh melalui dua lagu dengan tempo berbeda. Bagaimana apabila sekarang kita melakukan kolaborasi permainan pola ritmik yang telah kalian kuasai dengan gerakan tubuh. Kita mulai dengan memainkan salah satu pola ritmik yang telah kita pelajari di Bagian B. Pilihlah satu perangkat perkusif untuk memainkan pola ritmik ini:
Untuk kolaborasi permainan pola ritmik dengan gerakan dibutuhkan dua kelompok siswa. Buatlah dua kelompok, A dan B. Kelompok A bertugas memainkan pola ritmik 1 secara berulang dengan menggunakan perangkat perkusif yang kalian pilih. Kelompok B mendengarkan dengan seksama dan membayangkan pola-pola ragam gerak anggota tubuh yang cocok dengan tempo dan irama lagu itu. Setelah kelompok B dapat merasakan iramanya maka setiap anggota kelompok B diharapkan dapat melakukan gerakan sesuai dengan irama musiknya.
Perhatikan bahwa tekanan atau aksen pada ketukan 1 dan 2 dalam pola ritmik itu lebih keras daripada ketukan 3 dan 4. Dengarkan bunyinya dengan seksama dan ‘rasakan’ perbedaan tekanan atau aksen pada ketukan 1 – 2 dan 3 – 4. Kesan apa yang timbul dari perbedaan tekanan atau aksen tersebut? Bagaimana kalian merespon perbedaan tekanan atau aksen tersebut dengan pola-pola ragam gerak tangan, kaki, badan, dan kepala? Cobalah kalian lakukan gerakan sesuai dengan irama, tempo, dan tekanan atau aksen yang diberikan pola ritme itu.
Setelah kalian melaksanakan praktik kolaborasi musik dengan pola-pola ragam gerak tangan, kaki, badan, dan kepala, tuliskan beberapa hal yang kalian temui dalam Kolaborasi Musik dan Gerakan Tubuh,
Sekarang, cobalah ubah letak tekanan atau aksen dalam pola ritmik itu. Kelompok A memainkan pola ritmik itu dengan memberi tekanan atau aksen lemah pada ketukan 1 – 2, sementara ketukan 3 – 4 memperoleh aksen kuat. Kelompok B mendengarkan dengan cermat dan membayangkan permainan
pola ritmik itu dengan pola-pola ragam gerak tangan, kaki, badan, dan kepala yang sesuai.
Cobalah pola ritmik itu dan kolaborasikan dengan pola- pola ragam gerak tangan, kaki, badan, dan kepala yang cocok. Apakah kalian menggunakan gerakan yang sama untuk merespon tekanan atau aksen dalam pola ritmik itu?
Bagaimana apabila dua pola ritmik yang telah kita pelajari dalam Bagian B? Untuk melakukannya, bentuklah dua kelompok untuk memainkan dua pola ritmik itu. Masing-masing kelompok menggunakan perangkat perkusif yang berbeda nada dan warna bunyinya. Perhatikan contoh berikut: Pola ragam gerak apa yang dapat disesuaikan dengan gabungan pola ritmik tersebut? Coba terlebih dahulu kalian dengarkan gabungan permainan musiknya, lalu bayangkan pola ragam gerak apa yang cocok dengan bunyi yang dihasilkan dalam gabungan kedua pola ritmik itu? Kolaborasi Seni Dalam Permainan
Keempat gambar itu dapat saja digunakan dalam permainan musik. Namun, kegunaannya tentu saja berbeda. Dari beberapa karya seni rupa tersebut ada yang dapat digunakan untuk memainkan musik, tetapi beberapa karya lainnya hanya dapat digunakan sebagai hiasan atau properti. Properti yang digunakan dalam permainan musik itu tentu saja harus disesuaikan dengan tema yang ada. Carilah gambar beberapa peserta yang menggunakan properti berupa topeng wajah manusia atau hewan dalam permainan musik secara teatrikal itu. Berdasarkan bentuk topeng yang digunakan oleh dua kelompok peserta dalam kedua gambar itu, kita dapat melihat upaya para peserta untuk menggunakan gerakan dan properti secara teatrikal. Untuk mencoba memahami kolaborasi gerakan dan properti dalam permainan musik yang lakukan secara teatrikal, coba kalian jawab beberapa pertanyaan berikut:
1.Bagaimana pola ragam gerak yang dilakukan peserta?
2.Bagaimana kesan topeng yang digunakan?
3.Bagaimana hubungan gerakan dan properti dengan tema acara?
Diskusikan beberapa pertanyaan itu dengan beberapa teman.
Sebagai hasil karya seni rupa, properti atau hiasan yang digunakan dalam permainan musik atau pertunjukan seni tidak hanya terdiri dari instrumen perkusif yang dihias atau topeng, tetapi juga properti lainnya, seperti kerajinan tangan, asesoris, dan kostum.
Seperti halnya gerakan tubuh, properti yang digunakan para pemain yang terlibat dalam suatu pertunjukan atau permainan musik dapat dipandang sebagai simbol yang memperlihatkan nilai-nilai estetik dalam suatu masyarakat. Perhatikan properti-properti yang digunakan pemain yang terlibat dalam suatu pertunjukan. Properti tersebut kadangkala mempunyai nilai-nilai estetik di kalangan masyarakat dari mana peserta itu berasal.
Sekarang, rancanglah sebuah kolaborasi seni dalam permainan musik yang kalian mainkan secara teatrikal. Tentukan tema, gerakan, properti, dan ekspresi yang cocok dengan permainan musik yang kalian mainkan.
Setelah kalian memahami kolaborasi seni dalam pertunjukan musik, jawablah apa yang dinyatakan berikut dengan Ya atau Tidak :
Eksplorasi sumber bunyi dilihat penting sebab dengan tersedianya beragam bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi yang beragam, siswa dapat lebih termotivasi untuk melaksanakan kolaborasi seni sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang mereka miliki. Eksplorasi sumber bunyi dapat dilakukan dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di lingkungan sekitar dan memodifikasi alat-alat perkusif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mengekspresikan gagasan atau ide para siswa di sekolah dalam bidang musik.
Kolaborasi seni dalam permainan musik memperlihatkan bahwa dalam prosesnya, musik tidak dapat dilepaskan dari cabang seni lainnya, seperti seni tari dan seni rupa. Kolaborasi musik dan gerak tubuh memperlihatkan keterkaitan yang erat di antara keduanya. Kenyataan memperlihatkan bahwa di dalam musik terdapat gerak dan di dalam gerak terdapat musik. Hal yang sama terjadi pula pada kolaborasi musik dengan seni rupa. Properti sebagai hasil dari seni rupa sangat dibutuhkan dalam permainan musik untuk memperkuat tema yang dipilih oleh murid berdasarkan pengamatan yang ia lakukan dalam lingkungan sosialnya. Properti yang digunakan seseorang juga dilihat penting untuk memperlihatkan nilai-nilai estetik masyarakatnya.
Kolaborasi seni dapat dilihat sebagai suatu aktivitas yang tidak hanya melatih ‘rasa’ (feeling) para siswa, tetapi juga meningkatkan kemampuan berpikir secara logis pada siswa. Kolaborasi seni dalam permainan musik juga dilihat dapat meningkatkan apresiasi para murid terhadap nilai-nilai estetik dalam masyarakat lokal, seperti tampak pada pola ragam gerakan tubuh dan properti yang digunakan.
Penjelasan dalam artikel ini akan diawali dengan pengertian kolaborasi seni, eksplorasi musik, kolaborasi musik dengan gerak, serta kolaborasi musik dengan. Dalam prosesnya, kolaborasi seni dalam permainan musik bertujuan untuk turut melestarikan nilai-nilai estetik dalam masyarakat dan meningkatkan apresiasi murid terhadap budaya lokal. Berdasarkan tujuan itu maka kolaborasi seni dalam permainan musik diharapkan dapat menjadi wadah bagi murid untuk dapat mengekspresikan gagasan atau ide mereka dalam bidang seni budaya.
Untuk lebih memahami mengenai kolaborasi seni dalam permainan musik, carilah beberapa referensi dari bermacam-macam sumber. Kalian dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dengan mendengar dan menyaksikan beragam aktivitas kolaborasi seni dalam permainan musik yang dilakukan pelaku- pelaku musik, baik dengan menyaksikan pertunjukan musik secara langsung, melihat dokumentasi pertunjukan musik di suatu situs internet (misalnya youtube), mendengarkan dokumentasi audio bermacam-macam karya musik, maupun membaca banyak referensi mengenai instrumen musik.
A. Pengertian Kolaborasi Seni
Kolaborasi seni dapat diartikan sebagai kerjasama dua atau lebih cabang seni. Pernahkah kalian menyaksikan kolaborasi antara musik dengan gerak yang adalah substansi dasar seni tari? Atau, kolaborasi antara musik dengan imaji atau visual yang adalah substansi dasar seni rupa? Atau, kolaborasi antara seni musik, gerak tubuh, dan imaji atau visual dalam suatu pertunjukan? Perhatikan gambar berikut:Sumber : Dokumen Kemdikbud |
Untuk memahami hubungan antara musik dan gerakan, amati perilaku orang-orang di sekitar kalian yang mendengar atau bermain musik. Apa yang mereka lakukan? Diskusikan dengan beberapa temanmu.
Bagaimana dengan Gambar diatas? Hal-hal apa saja yang kalian lihat dalam gambar itu? Apabila melihat secara langsung, kalian akan mengetahui bahwa ketiga orang dalam gambar itu sedang menggerakkan badan sambil berjalan mengikuti irama permainan musik. Bila diamati, di antara jari-jari kaki mereka terdapat benda yang terbuat dari tempurung kelapa yang menghasilkan bunyi tertentu ketika mereka berjalan. Perhatikan potongan Gambar itu. Tempurung kelapa yang berada di antara jari-jari kaki pemain dalam Gambar 2 dapat dianggap sebagai salah satu perangkat perkusif. Alat dapat dilihat sebagai salah satu peralatan atau properti dalam permainan musik. Untuk memahami kegunaan tempurung kelapa dalam gambar itu, coba diskusikan pertanyaan Alat perkusif dari tempurung kelapa
Selanjutnya, bagaimana pendapat kalian mengenai Gambar di atas? Pada gambar itu kita melihat beberapa orang sedang bergerak sesuai dengan irama musik. Dalam penampilannya, wajah mereka ditutupi dengan topeng. Perhatikan potongan gambar yang memfokuskan pada topeng yang digunakan oleh beberapa orang dalam gambar itu.
Topeng juga seringkali digunakan sebagai salah satu peralatan atau properti dalam permainan musik. Untuk memahami kegunaan topeng dalam itu, coba diskusikan pertanyaan berikut: Apa kegunaan topeng saat mereka sedang menari dengan diiringi oleh permainan musik?
Perlu diketahui bahwa kolaborasi beberapa cabang seni dalam permainan musik dapat saja dilakukan. Namun, perlu diingat bahwa apa pun gerakan atau peralatan (properti) yang digunakan dalam permainan musik, harus disesuaikan dengan tema karya musiknya. Berdasarkan pengamatan dan hasil diskusi kalian mengenai gerakan dan peralatan atau properti yang digunakan, Gambar-gambar di atas berhubungan dengan tema apa?
B. Eskplorasi Musik
Kita tentu sering melihat sekelompok orang memainkan musik dengan menggunakan instrumen-instrumen yang sudah kita kenal dengan baik, seperti gitar, drum, atau keyboard. Namun, pernahkah kalian melihat sekelompok orang bermain musik dengan menggunakan alat-alat perkusif sederhana, seperti potongan bambu, botol, bel, atau gelas berisi air yang dipukul dengan sendok?Apakah sekelompok orang yang menggunakan beberapa perangkat perkusif sederhana itu dapat dikatakan memainkan musik? Ingat kembali definisi musik yang telah kalian pelajari. Walaupun hanya menggunakan alat-alat perkusif sederhana, bunyi yang mereka hasilkan tetap dapat disebut musik. Mengapa? Ya. Karena para pemain perangkat perkusif sederhana tersebut menghasilkan bunyi sesuai dengan tema yang diinginkan oleh pembuat musiknya.
Sekarang, sebutkan 3 (tiga) buah perangkat perkusif yang ada di lingkungan sekitar kalian yang dapat digunakan dalam permainan musik. Cantumkan nama ketiga perangkat perkusif tersebut dan gambarnya dalam kolom berikut:
Pada saat ini, alat-alat perkusif sederhana sudah banyak digunakan oleh pemain musik di banyak negara, termasuk Indonesia. Umumnya, alat-alat sederhana itu digunakan oleh pemain musik untuk mengeksplorasi beragam bunyi yang dibutuhkan dalam permainan musik mereka. Dapat dikatakan bahwa eksplorasi bunyi adalah salah satu usaha manusia untuk mengekspresikan gagasan atau ide mereka mengenai kehidupan melalui permainan musik.
Untuk lebih memahami mengenai eksplorasi bunyi, cobalah jawab beberapa pertanyaan berikut:
- Apa yang dimaksud dengan eksplorasi bunyi?
- Apa tujuan pemain musik melaksanakan eksplorasi bunyi?
- Mengapa para pemain musik itu melaksanakan eksplorasi bunyi dalam permainan musik mereka?
Diskusikan jawaban kalian dengan beberapa teman. Kemudian, coba kemukakan pendapat kalian.
Eksplorasi bunyi tidak hanya dilakukan dengan mengembangkan sumber bunyinya atau instrumen, tetapi juga melalui pengembangan pada simbol- simbol musik, seperti nada dan ritme. Pertama, eksplorasi nada dengan menggunakan dua buah suling yang mempunyai diameter dan panjang yang berbeda. Perhatikan contoh bentuk eksplorasi yang dilakukan anggota masyarakat di Bali pada gambar berikut:
Pada gambar di atas kita dapat melihat terdapat dua musisi yang sedang memainkan suling yang mempunyai ukuran panjang dan diameter yang berbeda.
Coba carilah beberapa potong bambu dengan diameter dan panjang yang berbeda. Kemudian, mainkan 5 (lima) potong bambu itu dengan cara dipukul. Bagaimana bunyi yang dihasilkan oleh kelima bambu itu?
Selain eksplorasi nada, kita juga dapat melaksanakan eksplorasi ritme untuk memainkan alat-alat perkusif sederhana. Perhatikan 4 (empat) pola ritme yang dapat dilihat pada artikel : Permainan Musik.
Sekarang, coba kalian secara perorangan menirukan permainan keempat pola ritme di atas. Mulailah dari pola ritmik 1. Dengarkan dengan seksama contoh yang diberikan guru, lalu tirulah dengan perangkat perkusif. Setelah kalian dapat menguasai pola ritmik 4, lanjutkan ke pola ritmik 2, 1, dan 3 dengan terlebih dahulu mendengar contoh guru dan menirukan contoh dengan menggunakan perangkat perkusif yang berbeda.
Setelah kalian menguasai seluruh pola ritmik di atas, coba menggabungkan dua jenis pola ritmik yang dimainkan secara berkelompok. Masing-masing kelompok minimal terdiri dari dua siswa.
Dengarkan dengan seksama permainan dua pola ritmik yang dilakukan kelompok lain. Tuliskan kesan yang kalian peroleh dari permainan kedua pola ritmik itu.
C. Gerak Dalam Permainan Musik
Gerakan tubuh seringkali dilakukan seseorang saat tampil dalam suatu acara yang diiringi dengan permainan musik. Umumnya, acara-acara seperti itu menggunakan tema tertentu. Namun, apa pun tema acara, peserta yang turut serta dalam acara itu akan melibatkan gerakan-gerakan tertentu yang dapat dilihat sebagai simbol. Bagi penonton-penonton, gerakan-gerakan itu seringkali dihubungkan dengan nilai-nilai estetik dalam masyarakat dari mana peserta itu berasal.Tubuh merespon permainan musik yang terdengar melalui gerakan, seperti gerakan tangan, kaki, dan kepala. Dalam permainan musik, gerakan anggota badan itu dilakukan dengan cara-cara tertentu yang dilihat sesuai dengan nilai-nilai keindahan dalam masyarakatnya. Hal ini dapat dipahami karena gerakan tubuh seseorang dilihat sebagai salah satu pola perilaku yang dipelajari orang itu dalam lingkungan masyarakatnya, termasuk keluarga. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut:
Amati gambar di atas dan coba jawab pertanyaan berikut:
1.Apakah dalam gambar itu para peserta melaksanakan gerak tertentu yang pernah kalian kenal?
2.Gerakan apakah yang diperlihatkan oleh para peserta itu?
3.Gerakan itu berhubungan dengan nilai estetik dari masyarakat apa?
Diskusikan ketiga pertanyaan di atas dengan beberapa orang teman.
Gerakan tubuh dalam permainan musik tidak hanya memperlihatkan nilai- nilai estetik suatu masyarakat, tetapi juga memperlihatkan hubungan antara kesesuaian pola gerakan dan musik, khususnya tempo dan irama. Pada bagian ini kalian mempelajari pola-pola ragam gerak tangan, kaki, badan, dan kepala. Mari kita gunakan pola-pola ragam gerak anggota tubuh itu sesuai dengan tempo dan irama lagu yang terdengar.
Dengarkanlah salah satu lagu dalam masyarakat Timor, Bolelebo. Dengarkan lagu itu dengan cermat serta ‘rasakan’ irama dan tempo atau kecepatan lagunya!
Bagaimana tempo atau kecepatan lagu Bolelebo itu? Kalian benar apabila menjawab bahwa lagu itu dimainkan atau dinyanyikan dengan tempo lambat. Bagaimana perasaan kalian saat mendengarkan lagu itu? Sekarang, dengarkan lagu itu kembali, rasakan, dan bayangkan gerakan apa yang sesuai dengan tempo dan irama lagu itu.
Mari kita dengarkan lagu lain dari daerah lain, misalnya Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Tengah. Dengarkan dengan cermat serta rasakan irama dan tempo lagunya!
Bagaimana tempo atau kecepatan lagu Cublak-Cublak Suweng itu? Kalian benar apabila menjawab bahwa lagu itu dimainkan atau dinyanyikan dengan tempo cepat. Bagaimana perasaan kalian saat mendengarkan lagu itu? Sekarang, dengarkan lagu itu kembali, rasakan, dan bayangkan pola- pola ragam gerak anggota tubuh apa yang cocok dengan tempo dan irama lagu itu.
Bandingkanlah tempo atau kecepatan kedua lagu di atas. Kemudian, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini:
- Apa kesan yang dapat kalian rasakan dari kedua lagu itu?
- Bagaimana pengaruh tempo lagu pada gerakan tubuh kalian ketika bergerak mengikuti iramanya?
- Bagian tubuh mana saja yang kalian gerakkan?
- Gerakan-gerakan apa saja yang dapat kalian lakukan sesuai dengan irama lagu?
Kita telah mencoba melaksanakan kolaborasi lagu dengan gerakan tubuh melalui dua lagu dengan tempo berbeda. Bagaimana apabila sekarang kita melakukan kolaborasi permainan pola ritmik yang telah kalian kuasai dengan gerakan tubuh. Kita mulai dengan memainkan salah satu pola ritmik yang telah kita pelajari di Bagian B. Pilihlah satu perangkat perkusif untuk memainkan pola ritmik ini:
Untuk kolaborasi permainan pola ritmik dengan gerakan dibutuhkan dua kelompok siswa. Buatlah dua kelompok, A dan B. Kelompok A bertugas memainkan pola ritmik 1 secara berulang dengan menggunakan perangkat perkusif yang kalian pilih. Kelompok B mendengarkan dengan seksama dan membayangkan pola-pola ragam gerak anggota tubuh yang cocok dengan tempo dan irama lagu itu. Setelah kelompok B dapat merasakan iramanya maka setiap anggota kelompok B diharapkan dapat melakukan gerakan sesuai dengan irama musiknya.
Perhatikan bahwa tekanan atau aksen pada ketukan 1 dan 2 dalam pola ritmik itu lebih keras daripada ketukan 3 dan 4. Dengarkan bunyinya dengan seksama dan ‘rasakan’ perbedaan tekanan atau aksen pada ketukan 1 – 2 dan 3 – 4. Kesan apa yang timbul dari perbedaan tekanan atau aksen tersebut? Bagaimana kalian merespon perbedaan tekanan atau aksen tersebut dengan pola-pola ragam gerak tangan, kaki, badan, dan kepala? Cobalah kalian lakukan gerakan sesuai dengan irama, tempo, dan tekanan atau aksen yang diberikan pola ritme itu.
Setelah kalian melaksanakan praktik kolaborasi musik dengan pola-pola ragam gerak tangan, kaki, badan, dan kepala, tuliskan beberapa hal yang kalian temui dalam Kolaborasi Musik dan Gerakan Tubuh,
Sekarang, cobalah ubah letak tekanan atau aksen dalam pola ritmik itu. Kelompok A memainkan pola ritmik itu dengan memberi tekanan atau aksen lemah pada ketukan 1 – 2, sementara ketukan 3 – 4 memperoleh aksen kuat. Kelompok B mendengarkan dengan cermat dan membayangkan permainan
pola ritmik itu dengan pola-pola ragam gerak tangan, kaki, badan, dan kepala yang sesuai.
Cobalah pola ritmik itu dan kolaborasikan dengan pola- pola ragam gerak tangan, kaki, badan, dan kepala yang cocok. Apakah kalian menggunakan gerakan yang sama untuk merespon tekanan atau aksen dalam pola ritmik itu?
Bagaimana apabila dua pola ritmik yang telah kita pelajari dalam Bagian B? Untuk melakukannya, bentuklah dua kelompok untuk memainkan dua pola ritmik itu. Masing-masing kelompok menggunakan perangkat perkusif yang berbeda nada dan warna bunyinya. Perhatikan contoh berikut: Pola ragam gerak apa yang dapat disesuaikan dengan gabungan pola ritmik tersebut? Coba terlebih dahulu kalian dengarkan gabungan permainan musiknya, lalu bayangkan pola ragam gerak apa yang cocok dengan bunyi yang dihasilkan dalam gabungan kedua pola ritmik itu? Kolaborasi Seni Dalam Permainan
D. Kolaborasi Seni dalam Permainan Musik
Dalam bagian C kita telah mencoba melaksanakan kolaborasi permainan musik dengan pola-pola ragam gerak tangan, kaki, badan, dan kepala. Namun, kolaborasi musik dapat dilakukan pula dengan cabang seni lainnya, misalnya seni rupa. John Paynter (1972) pernah mengemukakan mengenai kemungkinan melibatkan aktivitas lain dalam pembelajaran musik. Hal ini menyebabkan pembelajaran musik dapat dilakukan melalui aktivitas yang bermacam-macam yang dilakukan sesuai dengan potensi dan pengetahuan yang kalian miliki. Berdasarkan pemikiran Paynter itu, cobalah kita kolaborasikan gerak tubuh, properti, dan ekspresi dalam permainan musik. Karya seni rupa apa saja yang dapat kita gunakan dalam kolaborasi seni itu? Perhatikan gambar berikut:Keempat gambar itu dapat saja digunakan dalam permainan musik. Namun, kegunaannya tentu saja berbeda. Dari beberapa karya seni rupa tersebut ada yang dapat digunakan untuk memainkan musik, tetapi beberapa karya lainnya hanya dapat digunakan sebagai hiasan atau properti. Properti yang digunakan dalam permainan musik itu tentu saja harus disesuaikan dengan tema yang ada. Carilah gambar beberapa peserta yang menggunakan properti berupa topeng wajah manusia atau hewan dalam permainan musik secara teatrikal itu. Berdasarkan bentuk topeng yang digunakan oleh dua kelompok peserta dalam kedua gambar itu, kita dapat melihat upaya para peserta untuk menggunakan gerakan dan properti secara teatrikal. Untuk mencoba memahami kolaborasi gerakan dan properti dalam permainan musik yang lakukan secara teatrikal, coba kalian jawab beberapa pertanyaan berikut:
1.Bagaimana pola ragam gerak yang dilakukan peserta?
2.Bagaimana kesan topeng yang digunakan?
3.Bagaimana hubungan gerakan dan properti dengan tema acara?
Diskusikan beberapa pertanyaan itu dengan beberapa teman.
Sebagai hasil karya seni rupa, properti atau hiasan yang digunakan dalam permainan musik atau pertunjukan seni tidak hanya terdiri dari instrumen perkusif yang dihias atau topeng, tetapi juga properti lainnya, seperti kerajinan tangan, asesoris, dan kostum.
Seperti halnya gerakan tubuh, properti yang digunakan para pemain yang terlibat dalam suatu pertunjukan atau permainan musik dapat dipandang sebagai simbol yang memperlihatkan nilai-nilai estetik dalam suatu masyarakat. Perhatikan properti-properti yang digunakan pemain yang terlibat dalam suatu pertunjukan. Properti tersebut kadangkala mempunyai nilai-nilai estetik di kalangan masyarakat dari mana peserta itu berasal.
Sekarang, rancanglah sebuah kolaborasi seni dalam permainan musik yang kalian mainkan secara teatrikal. Tentukan tema, gerakan, properti, dan ekspresi yang cocok dengan permainan musik yang kalian mainkan.
Setelah kalian memahami kolaborasi seni dalam pertunjukan musik, jawablah apa yang dinyatakan berikut dengan Ya atau Tidak :
- Saya mengamati contoh yang diberikan oleh guru dengan cermat
- Saya mencoba meniru contoh yang diberikan oleh guru
- Saya berusaha menguasai seluruh materi pelajaran
- Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak saya pahami
- Saya berperan aktif dalam kelompok
- Saya berusaha untuk berani mengemukakan pendapat
- Saya berusaha bekerjasama dengan baik dalam kelompok
- Saya menghargai permainan musik yang dilakukan kelompok lain
- Saya menghormati dan menghargai guru
- Saya menghormati dan menghargai pendapat teman atas permainan saya, baik secara perorangan atau dalam kelompok
E.Rangkuman Kolaborasi Seni Dalam Permainan Musik
Kolaborasi seni diharapkan dapat digunakan untuk menghadirkan gagasan dan ide para murid dalam berkesenian, sebagai media hiburan, memperindah, merencanakan, dan menata karya-karya seni yang fungsional dan ekspresif. Kegiatan bereksperimen dan menciptakan seni berakibat pada kebahagiaan seumur hidup pada murid dan dapat digunakan sebagai perangkat untuk berekspresi dan menganalisis karya-karya seni. Salah satu bentuk eksperimen adalah melakukan eksplorasi bunyi.Eksplorasi sumber bunyi dilihat penting sebab dengan tersedianya beragam bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi yang beragam, siswa dapat lebih termotivasi untuk melaksanakan kolaborasi seni sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang mereka miliki. Eksplorasi sumber bunyi dapat dilakukan dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di lingkungan sekitar dan memodifikasi alat-alat perkusif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mengekspresikan gagasan atau ide para siswa di sekolah dalam bidang musik.
Kolaborasi seni dalam permainan musik memperlihatkan bahwa dalam prosesnya, musik tidak dapat dilepaskan dari cabang seni lainnya, seperti seni tari dan seni rupa. Kolaborasi musik dan gerak tubuh memperlihatkan keterkaitan yang erat di antara keduanya. Kenyataan memperlihatkan bahwa di dalam musik terdapat gerak dan di dalam gerak terdapat musik. Hal yang sama terjadi pula pada kolaborasi musik dengan seni rupa. Properti sebagai hasil dari seni rupa sangat dibutuhkan dalam permainan musik untuk memperkuat tema yang dipilih oleh murid berdasarkan pengamatan yang ia lakukan dalam lingkungan sosialnya. Properti yang digunakan seseorang juga dilihat penting untuk memperlihatkan nilai-nilai estetik masyarakatnya.
Kolaborasi seni dapat dilihat sebagai suatu aktivitas yang tidak hanya melatih ‘rasa’ (feeling) para siswa, tetapi juga meningkatkan kemampuan berpikir secara logis pada siswa. Kolaborasi seni dalam permainan musik juga dilihat dapat meningkatkan apresiasi para murid terhadap nilai-nilai estetik dalam masyarakat lokal, seperti tampak pada pola ragam gerakan tubuh dan properti yang digunakan.
F. Refleksi
Pembelajaran musik melalui aktivitas kolaborasi seni melalui permainan musik mempunyai manfaat yang sangat besar untuk perkembangan wawasan dan kemampuan murid dalam bidang seni, khususnya musik. Kemampuan siswa untuk memahami kolaborasi seni dalam permainan musik tidak hanya meningkatkan sensitivitas murid terhadap lingkungan sosialnya dan meningkatkan apresiasi mereka pada nilai-nilai estetik masyarakat lokal, tetapi juga meningkatkan kemampuan berpikir secara sistematis dan logis yang berkaitan dengan ‘rasa’ (feeling).G. Uji Kompetensi
Praktik kolaborasi seni, baik dalam bentuk kerjasama musik dan gerak tubuh atau kerjasama musik, gerak tubuh, dan properti, mempunyai akibat sangat besar pada peningkatan rasa percaya diri, kemampuan untuk bekerjasama antar-teman, tanggung jawab pribadi atau kelompok dalam melakukan kolaborasi seni, toleransi, dan disiplin para murid di sekolah.- Amati gambar yang memperlihatkan aktivitas beberapa murid di salah satu SMP dalam pelajaran Seni Budaya. Sebutkan instrumen musik apa saja yang mereka gunakan, apa yang sedang mereka lakukan, dan menurut prakiraan kalian, di mana lokasi sekolah para murid tersebut?
- Coba kalian gabungkan keempat pola ritmik di bawah ini dalam suatu permainan musik. Masing-masing pola ritmik dimainkan dengan instrumen perkusif yang berbeda.
- Kolaborasikan penggabungan keempat pola ritmik itu dengan gerakan dan properti yang cocok. Lakukan kolaborasi seni itu dalam kelompok musik, tari, dan rupa.