Pengertian, Fungsi dan Macam-macam Majas Beserta Contohnya


Pengertian, Fungsi dan Macam-macam Majas Beserta Contohnya
Pengertian, Fungsi dan Macam-macam Majas Beserta Contohnya
Dalam Pertemuan kali ini admin akan share Pengertian, istilah, definisi, fungsi majas dan jenis atau macam macam majas beserta contohnya .

Majas adalah suata perumpamaan untuk memperindah suatu kalimat di lisan maupun tulisan. 

Fungsi majas adalah Menimbulkan bayangan,membuat kesan,menyenangkan pembaca dan tidak menimbulkan kebosanan.

Majas atau gaya bahasa di bagi menjadi 4,
1. Majas perbandingan adalah membandingkan sesuatu dengan benda atau alam. Termasuk dalam majas berikut:
  • Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda mati seperti manusia.
    Contoh : Bulan tersenyum menyaksikan kebahagiaan.
  • Majas metafora adalah majas yang membandingkan benda dengan benda lain secara langsung.
    Contoh : Pemuda adalah tulang punggung negara.
  • Majas hiperbola adalah majas yang menyampaikan sesuatu dengan berlebih-lebihan.
    Contoh : Keringatnya menganak sungai.
  • Majas eufimisme adalah majas yang mengungkapkan pikiran menggunakan kata-kata yang baik agar tidak menyinggung perasaan.
    Contoh: dia sudah "berubah akal".
  • Majas litotes adalah majas yang mengemukakan sesuatu dengan maksud merendahkan diri.
    Contoh : Jika tidak keberatan, mari mampir ke "gubug" saya.
  • Majas tropen adalah majas kiasan dengan menggunakan kata-kata tepat sejajar dengan pengertian.
    Contoh: Besok bapak akan "terbang" ke Surabaya.
  • Majas metonimia adalahmajas yang menggunakan nama merek dengan mengasosiasikan suatu benda.
    Contoh : dia datang menggunakan "kijang"
  • Majas sinekdoks totem proparte proparte adalah majas yang menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh : Dalam pertandingan itu, "Jakarta" berhasil atas balikpapan dengan 3-0 langsung.
  • Majas "sinekdoks pars pratoto", adalah majas yang menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh : Sudah lama saya tidak melihat batang hidungnya.
2. Majas penegasan adalah menegaskan dan memperkuat suatu pernyataan atau maksud, yang meliputi :
  • Majas pleonasme adalah memperjelas maksud dengan memperjelas kata berlebih.
    Contoh : Benar saya melihat dengan "mata kepala saya sendiri".
  • Majas tautologi adalah penegasan dengan mengulang beberapa kali kata dalam kalimat.
    Contoh: disuruhnya aku bersabar, bersabar dan terus bersabar menghadapi masalah ini.
  • Majas klimaks adalah majas yang menyebutkan benda semakin meningkat.
    Contoh : Jangankan lima ribu, dua puluh ribupun aku bayar.
  • Majas antiklimaks adalah majas yang menyebutkan benda semakin menurun.
    Contoh: Gedung-gedung, rumah-rumah, dan gubug-gubug semuanya mengibarkan sang saka.
  • Majas repetisi adalah majas yang memperkuat makna dengan cara mengulang.
    Contoh : Kita harus bersatu, bersatu dan sekali lagi bersatu.
  • Majas koreksio adalah majas yang membetulkan hal yang sudah di ucapkan dengan sengaja atau tidak.
    Contoh: Silahkan pulang saudara-saudara, eh maaf silahkan makan.
3. Majas pertentangan adalah mengandung pertentangan baik dalam kata maupun kalimat meliputi:
  • Majas paradoks adalah mengandung pertentangan yang nyata dari fakta-fakta yang ada.
    Contoh: dia kaya tetapi miskin.
  • Majas antitesis adalah pertentangan yang mempergunakan paduan kata.
    Contoh: sedih gembira, suka duka, miskin kaya turut mewarnai hidup ini.
  • Majas kontradiksio adalah memerlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan hal yang sudah di ungkapkan.
    Contoh: semua sudah hadir kecuali amir.
  • 4. Majas anakronisme adalah menunjukkan sesuatu yang tidak sesuai dengan sejarah.
    Contoh: jam berbunyi tiga kali.... (untuk mengingatkan)
4. Majas sindiran adalah mengandung sindiran yang baik maupun kasar, antara lain:
  • Majas ironi adalah menyindir dengan menyatakan sebaliknya.
    Contoh: baru pukul 08.00 mengapa sudah bangun.
  • Majas sinisme adalah menyindir lebih kasar dari ironi.
    Contoh: muntah aku melihat perangaimu
  •  Majas sarkasme adalah ejekan dengan kata-kata yang sangat kasar.
    Contoh: tulikah kamu di panggil dari tadi tidak dengar?
LihatTutupKomentar