Makalah Biologi Tentang Zoologi Invertebrata Moluska (Mollusca)

Makalah Biologi Tentang Zoologi Invertebrata Aves - Makalah Biologi kali ini akan saya paparkan mengenai materi Mollusca atau Moluska yang telah di indonesiakan. Tentunya dengan postingan kali para mahasiswa biologi atau mahasiswa yang mengambil mata kuliah zoologi invertebrata bisa menjadi bahan referensi untuk meningkatkan ilmu pengetahuannnya. salam sukses buat semuanya. 

Makalah Biologi Tentang Zoologi Invertebrata Moluska (Mollusca)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Para ahli zoologi memperdebatkan hubungan mollusca dengan protostoma selomata lainnya. Siklus hidup banyak moluska laut meliputi tahapan larva bersilia yang disebut trokofor (trocophore), yang juga merupakan karakteristik annelida laut (cacing bersegmen) dan beberapa protostoma lainnya. Akan tetapi, moluska tidak memiliki sifat yang paling menentukan bagi keturunan Annelida segmentasi sejati.
 Moluska Neopilina (kelas Monoplacophora) memiliki beberapa organ internal yang berulang, tetapi kondisi ini mungkin telah berevolusi secara sekunder dari moluska nenek moyang dengan organ yang tak berulang. Bukti bukti genetik dan molekuler menunjukkan bahwa segmentasi itu berkembang pada nenek moyang semua hewan bilateral. Jika demikian halnya, sifat dan ciri ini  telah hilang selama evolusi awal moluska.
Beberapa ahli zoologi meragukan bahwa moluska berkembang dari nenek moyang bersegmen dan lebih menyukai hipotesis tradisional bahwa segmentasi muncul bukan pada nenek moyang bilateral tetapi pada nenek moyang hewan protostoma yang mirip annelida. Menurut pandangan ini, segmentasi berkembang secara independen pada protostoma dan deuterostoma.
Secara keseluruhan, anggota filum moluska memiliki lebih dari 150.000 spesies yang telah diketahui. Sebagian besar moluska adalah hewan laut, meskipun beberapa diantaranya hidup di air tawar, serta ada juga keong dan slug(sejenis siput tak bercangkang) yang hidup di darat. Slug, cumi-cumi dan gurita memiliki cangkang internal atau mereka telah kehilangan keseluruhan cangkang selama proses evolusinya.
Bangun dasar tubuh moluska telah berkembang dengan berbagai cara pada kelas yang berlainan dalam suatu filum. Diantara delapan kelas, kita akan mengkaji empat bab ini: Pelecypoda (remis, tiram dan golongan kerang), Gastropoda (bekicot, siput dan slug), Cephalopoda (cumi-cumi, gurita dan Nautilus), Scaphopoda yaitu golongan si cangkang gading, serta Amphineuda, yaitu golongan chiton.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Mollusca?
2.      Bagaimanakah karakteristik dari filum Mollusca?
3.      Kelas-kelas apa saja yang termasuk ke dalam filum Mollusca?
4.      Bagaimana peranan Mollusca bagi kehidupan manusia?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dari filum Mollusca
2.      Mengetahui karakteristik dari filum Mollusca
3.      Mengetahui klasifikasi dari filum Mollusca
4.      Mengetahui peranan Mollusca bagi kehidupan manusia


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa Latin yaitu molluscus yang berarti lunak. Mollusca merupakan hewan tripoblastik selomata yang bertubuh lunak. Kedalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun atau tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan serta  cumi-cumi dan kerabatnya.
Mollusca merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Mollusca hidup di laut, air tawar, payau dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan tinggi bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.

B.     Karakteristik Mollusca
·         Ciri tubuh
Tubuh tidak bersegmen, simetri bilateral, tubuhnya terdiri dari “kaki” muscular dengan kepala berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki dipakai dalam beradptasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, atau melakukan pergerakan.
·         Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18m.
·         Strukur dan fungsi tubuh

Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.
Kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali. Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa. Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.Massa viseral merupakan kumpulansebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan. Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus. Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca bercangkang.
Sistem saraf mollusca terdiri dari cincin saraf yang mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar. Sistem pencernaan mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca tertentu. Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula. Radula berfungsi untuk melumat makanan. Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang. Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang. Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru. Organ ekskresinya berupa sepasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.
Anatomi moluska relatif mirip dengan vertebrata. Hal ini menyebabkan banyak ahli memperkirakan bahwa vertebrata dan moluska masih memiliki kedekatan hubungan evolusi. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan bahwa moluska, terutama Cephalopoda, memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa di antaranya terbukti memiliki kemampuan mengingat yang kuat.
·         Cara hidup dan habitat
Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme. Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.
·         Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain. Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur. Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.

C.    Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki,cangkok, mantel, insang, dan sistem sarafnya serta ada tidaknya cangkang. Mollusca dibedakan menjadi lima kelas yaitu:
1)      Pelecypoda, yaitu golongan kerang
2)      Gastropoda, yaitu golongan siput
3)      Cephalopoda, yaitu golongan cumi-cumi
4)      Scaphopoda, yaitu golongan si cangkang gading
5)      Amphineura, yaitu golongan chiton
Berikut kita bahas lebih rinci masing-masing kelas satu per satu.

1)      Pelecypoda                                        
Hewan kelas ini selalu mempunyai cangkang katup sepasang maka disebut sebagai Bivalvia. Hewan ini juga disebutb Pelecypoda yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu pelecys yang artinya kapak kecil dan podos yang artinya kaki. Jadi pelecypoda berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak. Hewan kelas ini pun berinsang berlapis-lapis maka sering disebut Lamellibranchiata.
Cangkang dihubungkan oleh engsel elastis. Apabila cangkang terbuka, kaki keluar untuk bergerak. Untuk menutup cangkang dilakukan oleh otot transversal yang terletakdi akhir kedua ujung tubuh di bagian dekat dorsal, yaitu ototo aduktor anterior dan posterior. Cangkang berjumlah dua (sepasang) ada di bagian anterior dan umbo (bagian yang memebesar/menonjol) terdapat di bagian posterior (punggung). Adanya otot-otot aduktor ini menyebabakan dua cangkang dapat memebuka dan menutup. Pada umumnya hidup di perairan, baik air tawar maupun air laut yang banyak mengandung zat kapur yang digunakan unruk membentuk cangkangnya.
Ø  Struktur tubuh Pelecypoda
Kelas ini mencakup bangsa kerang. Tubuhnya  bialateral simetris, terlindung oleh cangkang kapur yang keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian dorsal dan bagian ventral. Pada bagian dorsal terdapat:
1.      Gigi sendi, sebagai poros ketika katup memebuka dan menutup serta meluruskan kedua katup
2.      Ligamen sendi, berfungsi menyatukan katup bbagiandorsal dan memisahkan katup sebelah ventral.
3.      Umbo, tonjolan cangkang di bagian dorsal.
Ø  Kalau dibuat sayatan melintang dan memanjang, tubuh kerang akan tampak bagian-bagian sebagai berikut:
1.      Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh tubuh kerang.
2.      Mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkusnseluruh tubuh yang lunak. Pada bagian mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan  sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
3.      Insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung pembuluh darah.
4.      Kaki pipih. Bila akan berjalan, kaki dijulurkan ke anterior.
5.      Di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam, seperti saluran pencernaan yang menembus jantung, alat peredaran, dan alat ekskresi (ginjal).
Ø  Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis. Dari luar ke dalam sebagai berikut:
1.      Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel, sehingga sering disebut lapisan tanduk, fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya. Dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.
2.      Prismatic, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang membentuk prisma yang berasal dari materi organik yang dihasilkan oleh tepi mantel.
3.      Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat. Merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat paada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, maka akan mampu memancarkan keragaman warna.
Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung banyak batang insang. Pertukaran Odan CO2 terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat di bagian dorsal meliputi seluuruh permukaan dari cangkang danbagian tepi. Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua pasang keping insang, alat dalam dan kaki. Alat peredaran darah  sudah agak lengkap dengan pembuluh darah terbuka. Sistem pencernaan dari mulut smapai anus.
Sistem sarafnya terdiri atas 3 pasang ganglion yang saling berhubungan yaitu:
·         Ganglion anterior terdapat di sebelah venral lambung
·         Ganglion pedal terdapat pada kaki
·         Ganglion posterior terdapat di sebeah ventral otot aduktor posterior.
Kerang berkembangbiak secara kawin. Umumnya berumah dua dan pembuahannya internal. Telur yang dibuahi sperma akan berkembang menjadi larva glosidium yang terlintang oleh dua buah katup. Ada beberapa jenis yang dari katupnya keluar larva panjang dan hidup sebagai parasit pada hewan lain, misalnya pada ikan. Setelah beberapa lama, larva akan keluar dan hidup sebagaimana nenek moyangnya.

Pembentukan mutiara
Lapisan mutiara terbentuk dari getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar pada sel-sel mantel. Pembentukan mutiara oleh bivalvia adalah proses yang terjadi karena aktifitas cangkang. Jika ada benda asing yang ada di luar tubuh, seperti butiran pasir atau suatu paarsit yang secara tidak sengaja masuk ke dalam cangkang maka akan disimpan dalam suatu kantong kecil dalam mantel.
Di mantel banyak disekresikan nekreas oleh lapisan epitelium kantong tersebut. Sedikit demi sedikit nakreas melapisi partikel atau benda asing tersebut. Dalam waktu 4 tahun partikel dan lapisan nakreas itu telah menjadi mutiara. Di dasarankan pada kenyataan ini maka manusia membuat mutiara. Cara yang biasa ditempuh adala dengan memasukkan benda asing seperti arang, pasir, dan benda lain di  sela antara mantel dan cangkang untuk mengeluarkan getahnya. Getah ini menyelimuti benda asing tersebut selanjutnya mengkristalkan membentuk butiran mutiara. Di Jepang telah dilakukan penelitian yang mengarah pada produksi mutiara untuk kepentingan komersisal, yakni dengan kultur mutiara. Di Indonesia terdapat pusat pengembangan mutiara, antara lain di Lombok, NTB, dan Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah. Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat dalam perairan yang masuk bersama air melalui sifon.

Contoh Pelecypoda antara lain:
a)      Asaphis detlorata/remis
b)      Teredo navalis/kerangpengebor kayu
c)      Mytilus edulis/kerang hijau
d)     Meleagrina margaretifera/ kerang mutiara
e)      Mytilus viridus/kerang hijau
f)       Anadara granosa/kerang darah
g)      Tridagna gigas/kima
Banyak spesies pelecypoda yang dapat dimanfaatkan oelh manusia, misalnya tiram (ostrea), kerang bulu dan remis (Corbicula) digunakan sebagai bahan makanan. Cangkang Pelecypoda dapat digunakan sebagai hiasan dinding, perhiasan atau kancing. Bahkan karena aadanya lapisan necre pada cangkangnya, beberapa jenis plecypoda dapat menghasilakn mutiara, contohnya kerang mutiara Pinctada margaritifera dan P. maxima. Mutiara merupakan bahan perhiasan wanita yang sangat mahal harganya.
Ada beberapa jenis Pelecypoda yang merugikan seperti “cacing kapal” (Tredo navalis) yang menimbulkan kerusakan besar pada dermaga dan kapal kayu. Organisme tersebut bukanlah caing, melainkan suatu jenis Pelecypoda yang menggunakan cangkangnya untuk membuat terowongan pada kayu yang terendam di laut. Selain itu, kerang jenis tertentu (Anadara) merupakan pembawa bakteri Salmonella Typhi pembawa tifus.

2.      Gastropoda
Gastropoda berasal dari kata gaster yang berarti perut dan podos yang berarti kaki. Jadi gastropoda berarti hewan bertubuh lunak yang berjalan dengan menggunakan perutnya. Hewan ini meliputi 50.000 spesies, tetapi 15.000 diantaranya telah punah. Hewan ini tesebar di seluruh permukaan bumi, baik di darat, di air tawar maupun di air laut.pada umumnya hewan ini bersifat herbivor, sering memakan sayuran budidaya sehingga merugikan manusia. Namun, akhir-akhir ini beberapa gastropoda telsh dicobakan menjadi bahan makanan karena kandungan proteinnya tinggi, misalnya bekicot (Achantia fulica) dan beberapa jenis siput.
Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang. Bentuk cangkangnya bervaiasi ada yang bulat, bulat panjang, bulat kasar atau bulat spiral. Cangkang umumnya spiral asimetri. Fungsi cangkang untuk melindungi kepala, kaki, dan alat dalam. Pada keadaan bahaya, cangkang ditutp oleh epifragma.
Di bagian dalam cangkang terdapat mantel yang membungkus seluruh tubuh gastropoda. Mantel ini tebal, kecuali pada bagian dekat kaki biasanya tipis. Mantel berfungsi membentuk ekskresi untuk membentuk cangkang baru.
Ø  Struktur tubuh Gastropoda
Tubuh larvanya bilateral simetri tetapi ada perkembangan selanjutnya tubuh bagian belakang dan alat-alat dalamnya mengalami pembengkokan hampir memebentuk lingkaran. Kecuali siput telanjang atau vaginula, seluruh anggota tubuh Gastropoda terlindung oleh sebuaj cangkang berkatup satu, sehingga disebut univalve.
Tubuh siput terdiri atas kepala dan badan. Struktur kepala sudah tampak jelas. Pada bagia ini terapat dua pasang tentakel dan mulut. Tentakel yang terdapat di kepala tersebut meliputi sepasang tentakel dengan mata (khusus yang hidup di darat) dan sepasang tentakel untuk indera pembau.

Mulut gastropoda telah berkembang dengan baik. Letaknya di ujung anterior, dilengkapi denagn rahang dari zat tanduk serta lidah parut atau radula di dasar perutnya. Anus terletak di bagian anterior tubuh.
Ø  Sistem organ dalam tubuh Gastropoda
Sistem respirasi hewan yang hidup di air berespirasi dengan insang, sedangkan yang hidup di darat berespirasi dengan paru pulmonum. Di samping itu, kadang-kadang rongga mantel juga dapat melakukan respirasi. Pulmonum merupakan jalinan antara pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung.
Sistem pencernaan makanan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, dan anus. Saluran pencernaan membentuk huruf U. Makanan dipoong potong oleh rahang tanduk dan dikunyah oleh radula dan dibasahi dengan lendir dari kelenajr ludah. Kemudan makanan ditelan ke kerongkongan dan berturut-turut menuju tembolok, lambung dan dibuang lewat anus yang terdapat di kepala.
Sistem peredaran darahnya terbuka dengan jantung dan aliran darah sebagai organ transportasi. Alat peredaran darah pada siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantung terdidri atas serambi dan ventrike yang terletak dalam rongga parikardial.
Sistem ekskresi pada Gastropoda berupa nefridium yang terletak di dekat jantung dan saluran ureter yang terletak di dekat anus. Alat ekskresinya berupa ginjal yang terdapat di dekat jantung. Ginjal ini memiliki saluran ekskresi yang bermuara pada mantel.
Sistem saraf Gastropoda terdiri atas tiga pasang, yaitu ganglion viscelar, ganglion pedal, dan ganglion serebral. Di bawah ganglion pedal terdapat sepasang alat keseimbangan atau statosit.
Sistem reproduksi pada Gastropoda ada yang diesis dan ada yang monoesis. Pada hewan monoesis, alat kelamin jantan dan betina terdapat pada satu hewan, tetapi tidak dapat membuahi sendiri. Untuk melakukan pembuahan harus didahului dengan kopulasi.

Contoh Gastropoda yaitu, Achantia achantia (keong terbesar, tumbuh hingga mencapai 30 cm), Bellamya javanica (tutut), Vaginula sp (siput telanjang/limus sakeureut), Limnea trunchatula (siput sebagai hospes perantaraFasciola hepatica) dan Achantia fulica (bekicot).
                 

3.      Cephalopoda
Cephalpopda berasal dari bahasa Yunani yaitu chepalo yang berarti kepala dan podos yang artinya kaki. Jadi Cephalopoda adalah Mollusca berkaki di epala atau kepalanya dilingkari oleh kaki-kaki yang termodifikasi menjadi tentakel-tentakel. Umumnya mereka juga memiliki kantung tinta, kecuali nutilus yang menghasilkan cairan tinta hitam yang akan disemburkan dalam keadaan bahaya untuk menghindar dari musuhnya. Cephalopoda benapas dengan insang dn memiliki organ indera serta sistem saraf yang berkembang baik.
Di dalam mulutnya terdapat radula. Ukuran tubuhnya bervariasi dari beberapa centimeter hingga puluhan meter. Semua anggota tubuh Cephalopoda tidak terlindung oleh cangkang, kecuali Nautilus.
Untuk melindungi dirinya dari serangan musuh, dapat dengan cara mengubah warna tubuh sesuai warna lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena pada kulit terdapat pembawa warna atau kromatofora. Beberapa jenis membela diri dengan  mengeluarkan zat tinta.
Organ pencernaan dimulai dari rongga mulut yang dikelilingi tentakel dan berturut-turut menuju faring, esophagus, lambung, usus halus, dan berakhir dianus. Di faring terdapat radula dan hati. Sistem peredaran darahnya terdiri dari jantung sistematik, aorta, dan arteri bersifat ganda dan tertutup. Organ ekskresi berupa nefridium yang terletak di sebelah jantung. Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak. Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganaglion. Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus). Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.

Contoh hewan kelas Cephalopoda adalah:
·         Loligo indica (cumi-cumi). Mempunyai kantong tinta, cangkang di alam tubuh terbuat dari kitin.
·         Octupus vulgaris (gurita). Mempunyai kantong tinta, tidak memiliki cangkang.
·         Sepia sp. (sotong). Mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kapur.
·         Nautilus pampilus. Tidak memiliki kantung tinta, cangkang terdapat diluar terbuat dari kapur.
Cumi-cumi bergerak cepat, umumnya mundur, dengan cara menarik air ke dalam rongga mantelnya dan kemudian menembakkan aliran air melalui sifon keluar mengarah ke arah anterior. Hewan ini bergerak dengan cara mengarahkan sifon pada arah yang berbeda. Kaki hewan sefalopoda telah termodifikasi menjadi sifon berotot tersebut dan bagian-bagian tentakel dan kepala. Sebagian besar spesies cumi-cumi memiliki panjang kurang dari 75 cm, tetapi ada juga cumi-cumi raksasa yang terbesar diantara semua invertebrata. Spesimen terbesar yang pernah terekam memiliki panjang 17 m (termasuk tentakel) dan berbobot sekitar 2 ton.
              
   Gambar cumi-cumi
Gurita tidak berenang seperti yang dilakukan oleh cumi-cumi dilaut terbuka. Sebagian besar gurita hidup di dasar laut, dimana mereka merangkak dan bergerak kesana kemari mencari kepiting dan makanan lain.
Nenek moyang gurita dan cumi-cumi kemungkinan merupakan moluska bercangkang yang hidup sebagai pemangsa, dan cangkang menghilang pad aevolusi berikutnya. Sefalopoda bercangkang yang disebut ammonite,banyak diantaranya berukuran sngat besar, adalah invertebrata pemangsa yang dominan di lautan selama ratusan juta tahun sampai tiba kepunahannya selam kepunahan massal pada akhir masa Kretaseus.

4.      Amphineura
Semua anggota kelas Amphineura hidup di laut dan pada umumnya melekat pada dasar perairan. Hewan ini memiliki ciri tubuhnya berbentuk pipih memanjang, tidak berkepala, tidak bertentakel, dan pada bagian punggungnya terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa lempeng terlapis yang saling tumpang tindih seperti genting. Di dalam mulutnya terdapat radula.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi – faring – perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaanya adalah hati yang berhubungan dengan perut. Sistem saraf berupa cincin esophagus dan 2 cabang saraf yang disarafi mantel dan dan daerah kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang saraf. Sistem peredaran darah terbuka, terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah mendapat oksigen dari insang. Sistem ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara ke arah posterior. Sistem reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma. Amphineura bersifat hemafrodit.
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah Chiton dan Neopilina. Chiton Chilton mirip siput tak bercangkang hidup di daerah pantai cangkangnya terdiri dari bebarapa (biasanya delapan lempengan yang tersusun secara tumpang tindih). Meskipun kelihatannya beruas-ruas tetapi organ dalamnya tidak. Kiton (Cryptochiton sp.)yang banyak ditemukan di daerah Pasifik, tetapi ada juga yang hidup di kedalaman 4.600 meter. Menempel pada batuan (karang) cengan melingkarkan tubuhnya. Yang betina bertelur sampai 200.000 butir. Di beberapa daerah, penduduk memakan kiton.
Neopilina disebut fosil hidup karena sebelum ditemukan pada tahun 1957 hewan ini dianggap sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu. Moluska ini sangat menarik perhatian karena di samping memiliki sifat-sifat moluska bagian dalamnya beruas-ruas. Karena susunan yang beruas-ruas seperti Annelida dianggap bahwa annelida-annelida dan moluska mempunyai kerabat yang dekat.

5.      Schapopoda
Moluska ini mempunyai rumah serupa gading gajah yang berlubang pada kedua ujungnya. Tubuh memanjang, dorsoventral. Kepala rudimenter, kaki lancip, berlobus dan berguna untuk menggali lumpur atau pasir. Perkembangan  melalui larva trokofor dan veliger. Mendiami pantai sampai kedalaman 5000 meter. Dekat mulutnya terdapat kaptakula (tentakel kontraktil yang bersilia) yaitu organ peraba, untuk menangkap mikroflora dan miokrofauna. Tak ada insang, dan bernapas dengan mantel.  
Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari moluska. Hewan ini mempunyai kebiasaan membenamkan diri di pasir pantai. Kelas Schapopoda juga dikenal dengan nama siput gading atau siput gigi. Ciri khasnya adalah memiliki cangkang yang berbentuk pipa atau silinder (tabung) memanjang atau kerucut dan terbuka di kedua ujungnya. Individu dewasa hidup terbenam didalam pasir, bercangkok seperti kerucut atau tanduk. Kaki terdapat di daerah mulut. Tubuhnya dikelilingi oleh mantel.
Schapopoda memiliki jenis kelamin yang terpisah. Telur yang menetas berkembang menjadi trokofor atau veliger. Contohnya adalah Dentalium elephantium, Dentalium vulgare, dan Sipnodentalium.

D.    Peranan Mollusca bagi Manusia
Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan. Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut:

v  Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
v  Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
v  Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
v  Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
v  Pakan ternak (Vivipara)
v  Vektor berbagai penyakit (Lymnaea trunchatula, l. Rubiginosa, dsb)
v  Hewan peliharaan (Octopus bimaculoides)

Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman (Helix astrea dan Achantina fulica), perusak kayu (Tredo navalis) dan siput air yang merupakan perantara cacingFasciola hepatica.
      
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Mollusca berasal dari bahasa Latin yaitumolluscus yang berarti lunak. Mollusca merupakan hewan tripoblastik selomata yang bertubuh lunak. Kedalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun atau tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan serta  cumi-cumi dan kerabatnya.
      Moluska tersebar luas dalam habitat laut, air tawar, dan darat tetapi lebih banyak terdapat dalam lautan. Umumnya moluska berselubung sebuah mantel yang merupakan batasan sebuah mantel itu sendiri. Semua moluska selalu mempunyai massa muskular, disebut kaki yang bentuk dan fungsinya bervariasi menurut kelasnya. Moluska mempunyai sistem digesti, respirasi, ekskresi, dan reproduksi yang kompleks. Sistem sirkulasi terdiri dari jantung yang beruang-ruang. Sistem pembuluh darah tertutup, menyangkut sistem pembuluh kapiler spesial dalam organ-organ ekskresi dan respirasi. Khusus tentang matanya, ternyata mata moluska serupa dengan mata vertebrata. Jadi, moluska merupakan hewan non-metameris yang tingkat perkembangannya paling tinggi.
Mollusca dibedakan menjadi lima kelas yaitu: Pelecypoda (golongan kerang), Gastropoda (golongan siput), Cephalopoda (olongan cumi-cumi), Scaphopoda (golongan si cangkang gading) dan Amphineura, yaitu golongan chiton.
Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai sumber makanan berprotein tinggi, perhiasan, aksesoris, bahan baku teraso, pakan ternak (Vivipara), vektor berbagai penyakit, hewan peliharaan (Octopus bimaculoides).
Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman (Helix astrea dan Achantina fulica), perusak kayu (Tredo navalis) dan siput air yang merupakan perantara cacingFasciola hepatica.


DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1994. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil A. 2003. Biologi Edisi Kelima-Jilid II. Terjemahan Wasmen        Manalu. Jakarta: Erlangga.
Saadah, Sumiyati. 2010. Materi Pokok Zoologi Invetebrata.
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/12/phylum-mollusca/
http://911medical.blogspot.com/2009/06/filum-mollusca.html
http://www.doc.govt.nz/upload/documents/conservation/native animals/invertebrates/003-snails-i.pdf
http://bio.fsu.edu/~bsc2011l/sp_05_doc/Mollusca_2-22-05.pdf
http://floradanfauna.wordpress.com/category/moluska/
http://wong168.wordpress.com/2011/04/11/filum-mollusca/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2156923-filum-mollusca/
http://www.scribd.com/doc/62961733/Filum-mollusca
http://infusion.allconet.org/webquest/PhylumMollusca.html


Sumber : http://dezulya27.blogspot.com/
LihatTutupKomentar